Essensi Performance Appraisal

Akhir-akhir ini, apalagi dalam masa-masa awal tahun, banyak perusahaan yang sudah menerapkan manajemen kinerja, melakukan penilaian kinerja atau “performance appraisal” atau disingkat PA. Berbagai macam metode penilaian dan cara menilai diterapkan di berbagai perusahaan. Ada yang menggunakan 360 derajat, ada yang menggunakan rating scale, ada yang menggunakan anchoring, ada yang menggunakan kompetensi, dan lain sebagainya.

Tidak sedikit orang atau karyawan yang beranggapan bahwa hal ini adalah akan mempengaruhi tingkat kenaikan dan bonus yang akan mereka dapatkan, dan banyak yang berpikir bahwa itu adalah seperti nilai raport. Banyak juga opini dan komentar seputar hasil PA ini yang menimbulkan keresahan, kegalauan, rasa ketidakadilan, iri, sementara di pihak lain merasa diuntungkan.

Persepsi dan opini di atas timbul, karena tidak jarang hasil PA ini pada akhirnya hanya sebatas faktor pengali untuk nilai uang yang diterima sebagai bagian dari jatah yang didapat akibat adanya kenaikan atau pembagian bonus. Masih banyak perusahaan yang menerapkan hasil PA kepada fungsi aslinya. Sebenarnya apakah yang diukur dan untuk apa PA ini diterapkan?

Dalam teori manajemen kinerja, semua aktivitas harus berhubungan(sinergi) dengan goals perusahaan. Dari hal tersebut muncullah struktur organisasi, job description, standar kompetensi, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut perlu diukur. Pengukuran yang paling simpel yang sering diterapkan adalah perbandingan antara hasil dan target. Saya ambil contoh kalau target tercapai 100% maka nilainya 3 atau GOOD atau Memuaskan atau entah apa istilahnya. Hasilnya harus dapat dipertanggungjawabkan dan ada data pendukungnya. Saya ambil contoh yang lain, kalau komunikasinya baik, interaksi dua arah berjalan dengan efektif, maka nilainya 4 atau VERY GOOD, atau Sangat Memuaskan. Nilai-nilai tersebut tentu saja tidak hanya satu aspek, dan setelah diformulasikan muncullah nilai akhir atau nilai raport tahunan.

Saya coba mengutip pernyataan tentang PA : “It is a systematic evaluation of an individual with respect to performance on the job and individual’s potential for development.” artinya evaluasi hasil terkait dengan proses, perilaku, kompetensi yang diterapkan dalam mencapai hasil. Tidak hanya stop di situ karena harus juga mengukur potensi pengembangan di masa depan. Potensi-potensi itu yang harus dikaji lebih lanjut apakah bermanfaat atau tidak untuk kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan. Hal-hal yang nampaknya masih belum sesuai dengan yang diharapkan haruslah diatasi, dan hal-hal yang berpotensi untuk dikembangkan haruslah dijaga dan dikembangkan. Saya rasa ini juga penting daripada hanya memikirkan nilai akhir saja.

Organisasi atau perusahaan yang sudah bersiap untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang ada, maka akan bertahan dan berkembang dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Hal ini karena perusahaan selalu berbenah diri, salah satunya dengan mengoptimalkan proses PA tersebut. Jadi tidak hanya melihat dan berhenti pada nilai akhir saja. After all, nilai tersebut adalah hasil yang telah lalu, yang harus dilakukan adalah berkaca, dan berbenah diri supaya bisa lebih baik.

Tahukan anda? bahwa kata “Appraisal” berarti prediksi, estimasi, perkiraan, sehingga PA itu juga merupakan perkiraan saja. So “jangan terlalu diambil hati” itu kan hanya perkiraan yang disistemasi dan dterjemahkan dalam angka-angka. Siapa tahu sebenarnya “anda lebih baik dari itu”

Terima kasih

(author by: christkaizen.com)