Why Change Management needs Agent of Change?

Kenapa change management membutuhkan agent of change? Itu seperti halnya kalau orang Sunda makan, belum lengkap rasanya tanpa lalapan dan sambal terasi. Dengan lalapan rasanya lebih nikmat. Tanpa lalapan, biar bagaimanapun harus makan supaya tidak lapar. (christkaizen.com)

Makan sama halnya dengan perubahan. Semua orang akan mengalami dan membutuhkan perubahan. Anda harus menerima, atau harus puasa. Kalau anda terlalu lama menahan lapar pasti akan mati kelaparan. Kalau anda tidak mau menerima dan menjalani perubahan pasti akan tergerus dan tersingkir.

Why Change Management? Kenapa perubahan harus dikelola?

Perubahan tidak seperti musibah gunung meletus, gempa bumi, tsunami, dan force major lainnya. Bencana alam hampir tidak bisa diprediksi, tapi masih bisa diperkirakan. Perubahan sangat bisa untuk drencanakan, dikelola, diatur, dan dikendalikan, bahkan dibuat sedemikian rupa sehingga mampu membuat hidup manusia lebih mudah, lebih cepat, lebih baik, lebih murah dan sebagainya, sesuai dengan keinginan yang diharapkan di masa datang.

Saya tidak bahas secara mendetail seperti yang sudah ditulis dalam buku Change! karya Renald Kasali dan Leading Change karya Phillip J. Kotter. Saya akan menyederhanakan bahasan ini supaya bisa lebih paham mengapa manajemen perubahan penting dalam hidup anda.

Pertanyaan: Apa yang selalu berubah dan tidak pernah tetap? tik tok tik tok tik tok……………ya anda benar jawabannya adalah “WAKTU”. Anda bisa mengelola waktu, berarti anda sudah membuka kunci sukses mengelola perubahan. Waktu tidak bisa anda kendalikan lebih cepat atau lebih lambat atau dihentikan, tapi bisa anda gunakan untuk melakukan sesuatu yang berarti. Manajemen Waktu merupakan kunci dalam Manajemen Perubahan. Orang yang bisa mengelola waktu dengan baik, sudah pasti akan sanggup mengelola perubahan dengan optimal

Perubahan tidak selalu berarti dari A ke B, atau berubah bentuk secara fisik. Perubahan proses juga merupakan sebuah perubahan, akan tetapi perubahan perilaku merupakan hal yang essensial dalam mengelola perubahan. Perilaku yang terbuka dan kooperatif merupakan satu hal yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan. Inovatif, kreatif, dan tanggunh juga merupakan perilaku yang mendukung manajemen perubahan. Perilaku dapat dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mendorong perubahan menjadi lebih cepat, oleh karena itu manajemen perilaku menunjang manajemen perubahan. Ingat, apabila ada suatu kondisi yang membuat perubahan tidak sesuai dengan harapan, maka penolakan, frustasi dan depresi akan timbul. Setelah itu muncul penyakit 3S yaitu stress, stroke, dan stop.

Lalu mengapa butuh Agent of Change? Bukankah dengan mengelola waktu dan perilaku sudah dapat mengelola perubahan dengan baik………….Ingat tadi tentang lalapan yang membuat makan menjadi lebih nikmat. Nah Agent of Change seperti lalapan yang bisa membuat perubahan terasa lebih nikmat, lebih sehat, dan lebih bermanfaat. Semua orang bisa menjadi agen perubahan. Lalu bagaimana menjadi agen perubahan? So simple, mulai saja dari hal yang terkecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari saat ini.

Mulai dari hal terkecil = Mengelola Perubahan (merubah hal yang kecil)

Mulai dari diri sendiri = Mengelola Perilaku (merubah sikap dan perilaku diri sendiri)

Mulai dari saat ini – Mengelola Waktu (memanfaatkan waktu sebaik mungkin)

Jadi peran agen perubahan dalam mendukung dan mengakselerasi perubahan. Satu orang agen perubahan mungkin dapat menjadi virus bagi yang lain. Dan orang yang bertanggung jawab dalam manjemen perubahan haruslah menjadi agen perubahan. Dalam organisasi bisnis, maka agen perubahan yang berperan dalam manajemen perubahan haruslah orang yang tepat dan harus benar-benar selektif. Apabila organisasi bisnis memilih agen perubahan yang salah, maka akan berdampak bagi keberhasilan perubahan.

(Christkaizen, Oktober 2020)