Stress/Preasure atau tekanan adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A) (source: wikipedia). Rumusnya P = F / A. Pengertian tersebut memberi arti:
- Apabila satuan luas tetap (tidak berubah), maka semakin besar gaya, semakin besar tekanan,…dan semakin kecil gaya, semakin kecil tekanan
- Apabila satuan gaya tetap, maka semakin luas bidang tekan, semakin kecil tekanan,….dan semakin sempit bidang tekan, semakin besar tekanan
Dari pengertian tersebut dapat diambil contoh seperti pisau yang tajam karena selalu diasah akan semakin mudah digunakan untuk memotong atau menusuk, dan pisau tumpul akan semakin sulit digunakan untuk memotong. Ujuang paku harus selalu dibuat runcing agar lebih mudah untuk menembus tebalnya kayu atau papan, dan tukang bangunan akan memisahkan paku yang tumpul.
Dalam kehidupan
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.[1] Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya.[8] Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku (wikipedia).
Apabila kita hubungkan kondisi stress dengan hukum alam tentang tekanan, dapat kita ambil nilai-nilai yang positif untuk mengatasi kondisi stress. Stress yang berat biasanya terjadi pada orang-orang yang tidak mampu menanggung beban hidup yang terlalu berat, dan stress akan berakibat lanjutan. Istilahnya adalah 3S – Stress, Stroke, dan Stop (Mati). Stress tidak bisa dihindari dan penyebab stress akan selalu ada di kehidupan. Manusia hanya bisa mengelola dan mengontrol stress supaya kadarnya tidak terlalu berat.
Stress nilainya tidak bisa 0 (nol); P = F/A, Hasil bagi F/A tidak mungkin 0, 0 # F/0, artinya tidak mungkin A = 0, karena F/0 pasti error atau tidak terhingga, artinya tidak terhingga juga stressnya…. 0 = 0/A, secara matematis mungkin, 0 x A hasilnya 0, tapi secara fakta kehidupan F (gaya) selalu ada, bahkan dalam kondisi diam pun masih ada gaya grafitasi bumi. Dengan kata lain, tekanan hidup dan stress akan selalu ada nilainya
Bagaimana orang bisa mengontrol stress? Hukum fisika atau hukum alam menyatakan tekanan yang ringan atau kecil terjadi pada bidang tekan yang luas. Oleh karena itu, Stress berat hanya terjadi pada pikiran yang sempit, sedangkan orang yang berpikiran luas akan mampu mengontrol penyebab stress. Pikiran yang luas dihasilkan dari bagaimana seseorang memperluas wawasan dan pengetahuannya. Wawasan dan pengetahuan yang luas mampu menghadapi tuntutan, masalah, dan perubahan. Memperluas bidang tekan juga dapat dilakukan dengan cara menambah luas permukaan. Contoh: kondisi yang membuat orang merasa tertekan atau galau, dapat anda bagikan ke orang terdekat anda, contohnya dengan curhat, share, atau berbagi ke Yang Maha Kuasa dengan doa, dll.
Orang yang cenderung diam saja menghadapi tekanan, tanpa ada usaha untuk menambah kapasitas dirinya, cenderung mengalami stress berat. Ingat stress juga dapat mengakibatkan penyakit-penyakit tertentu. Bahkan secara fisiologis, penyakit-penyakit akan semakin berat ketika orang dalam kondisi stress. Faktor tekanan hidup, selalu berubah, kadang berat, kadang ringan. Orang yang yang tangguh mempunyai kapasitas yang besar mengatasi tekanan hidup tersebut. Kapasitas ini berarti kemampuan, sikap, dan pengetahuan. Kapasitas yang saya maksud tidak ada hubungannya dengan penampang luas badan/tubuh manusia, dan bukan berarti orang yang badannya besar tahan stress dan orang yang badannya kecil rentan stress.
Biasanya ciri-ciri orang yang rentan terhadap stress sbb: Orang-orang yang tidak menerima perbedaan, menganggap diri selalu benar, sombong, pendiam, malas belajar, selalu mencari kesalahan, dll. Orang-orang seperti ini dianjurkan untuk dapat berubah menjadi Orang-orang yang berpikiran panjang dan luas bisa menerima perubahan, menghargai perbedaan, terbuka untuk kemajuan dan memandang positif dari hal atau kejadian yang paling negatif sekalipun.
Orang dengan tingkat stress rendah, sbb:
- Orang proaktif yang positif
- Orang yang berpegang teguh pada harapan, visi atau mimpi di masa depan
- Orang yang bisa menentukan skala prioritas
- Orang yang berpikir menang menang (win win) dalam menyelesaikan perbedaan
- Orang yang bisa besinergi positif dengan sesama dan lingkungan sekitarnya
- Orang yang mau mendengar dan memahami orang lain dan perubahan yang terjadi
- Orang yang selalu memperluas wawasan dan pengetahuan dalam menghadapi “kebingungan dan ketidaktahuan”
Memang bukan hal mudah. Segala sesuatunya dimulai dari “langkah yang pertama” dan ingat parasut bekerja lebih baik dalam kondisi terbuka, demikian pula dengan cara berpikir dan cara pandang teman-teman sekalian
Semoga bermanfaat dan selamat berlatih
(author: christkaizen.com)
Discussion
No comments yet.