Mengapa sistem alih daya masih ada sampai dengan saat ini? Jawabannya sederhana. karena masih dibutuhkan, masih menguntungkan, dan yang terpenting dilegalkan. Hal tersebut menyebabkan masih banyak perusahaan yang menggunakan alih daya dalam menjalankan proses bisnisnya. Dasar hukumnya sbb:
- UU no 13 tahun 2003 Pasal 64
- Permenaker no. 19 tahun 2012
Adapun syarat-syarat untuk perusahaan yang menggunakan alih daya sebagai berikut:
- Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama/core bussines;
- Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan;
- Merupakan kegiatan pekerjaan yang sifatnya penunjang perusahaan secara keseluruhan (misal security, sopir pribadi, jasa katering perusahaan, cleaning service);
- Tidak menghambat proses produksi secara langsung, artinya ada tidaknya pekerja outsourcing kegiatan produksi tetap berjalan.
Dari hal tersebut, muncullah 2 bentuk pengalihan daya dalam istilah yaitu :
1. Pemborongan Pekerjaan
2. Penyedia Jasa Pekerja/Buruh
Saya tambahkan satu bentuk baru dari 2 sistem pengalihan tersebut yaitu 3. SISTEM ALIH DAYA HIBRID
SISTEM ALIH DAYA HIBRID
yaitu sebuah sistem pemborongan pekerjaan dimana pekerja yang melakukan pemborongan pekerjaan tersebut diatur syarat dan ketentuannya serta pengembangan skillnya diatur oleh perusahaan pemberi kerja, sementara perusahaan/vendor outsourcing mengelola administrasi kepegawaiannya
Bagaimana caranya?
- Pastikan tidak melanggar ketentuan perundangan yang berlaku
- Tentukan pekerjaan apa yang bisa dialihdayakan. Legalkan di asosiasi perusahaan
- Buat perjanjian kerja dengan vendor outsourcing bahwa tenaga kerja akan direkrut oleh freelancer recruiter yang dihire perusahaan, untuk melakukan pekerjaan yang diborongkan
- Buat Surat Perintah Kerja isinya mengenai pekerjaan yang diborongkan
- Rekruit pekerja oleh si freelancer
- Masukkan pekerja ke vendor outsoucing sesuai kualifikasi
- Pekerjakan sesuai SPK
- Sebelum bekerja, jangan lupa training dulu oleh freelancer
- Jangan lupa setelah jumlahnya sudah mencapai minimal 20 orang, maka proporsi ditambah 1 pengelola, masukkan si freelancer tersebut sebagai pengelola pekerja outsource, bisa kontrak dengan perusahaan atau dengan vendor outsourcing
Apabila pekerjaan utama yang akan dialihkan, maka tidak diperbolehkan. Bagaimana caranya? Ada caranya, pecah pekerjaan utama tersebut menjadi satuan unit aktivitas yang lebih kecil, kemudian buat rasio pembobotan terhadap hasil. Rasio aktivitas yang besar menunjukkan bahwa sebenarnya itulah yang unsur utamanya dari pekerjaan inti, sedangkan rasio yang kecil-kecil merupakan unsur pendukung.
Aktivitas-aktivitas kecil tersebut dapat dibuat menjadi satu paket pekerjaan yang bisa diborongkan dengan catatan perusahaan bisa :…….
1. Fokus pada kompetensi utama
2. Melakukan Penghematan dan pengendalian biaya operasional
3. Menjadi lebih ramping dan lebih gesit dalam merespon pasar
4. Mengurangi resiko
5. Meningkatkan efisiensi dan perbaikan pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya non-core
Contoh:
Perusahaan Dealer Mobil
Pekerjaan Utama : Penjualan Produk
Aktivitas Penjualan Produk
- Menyiapkan produknya
- Menyiapkan area penjualan
- Menyiapkan data calon pembeli
- Membuat sarana promosi
- Menawarkan produk ke calon pembeli
- Memprospek calon pembeli yang sudah ditawarkan
- Bernegosiasi harga
- Deal dengan pembeli
- Pembayaran
- Menyiapakan produk yang sudah dibeli
- Mengantarkan produk ke rumah pembeli
- After sales service
Menurut anda mana aktivitas inti dari pekerjaan penjualan produk. Menurut saya berdasarkan rasio impact terhadap hasil dan aktivitas yang tidak boleh hilang adalah no. 5, 7, dan 8. Sedangkan aktivitas yang lain adalah penunjang dan dapat dbuat paket-paket pekerjaan yang dapat diborongkan. Tapi tetap anda harus menghitung dulu biaya dan efektivitasnya terhadap profit yang didapatkan, atau meninjau catatan yang disebut di atas
Selamat Mencoba
Christkaizen.com, April 2019
Discussion
No comments yet.