Belakangan ini telah terjadi pengunduran diri yang dipaksakan dan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu perusahaan distribusi yang cukup ternama terhadap dua orang karyawannya. Latar belakang tindakan yang diambil oleh perusahaan yaitu disebabkan kedua karyawan ini menggunakan fasilitas jejaring sosial untuk mengungkapkan uneg-unegnya atas ketidakpuasan atasan, meskipun hal tersebut dilakukan di luar jam kantor. Belum sempat diklarifikasi mengapa hal tersebut dilakukan oleh kedua orang eks karyawan perusahaan tersebut, departemen Industrial Relation menyampaikan keputusan final perusahaan akan pemutusan hubungan kerja. Fungsi Industrial Relation sebagai departemen yang menjaga keharmonisan hubungan antar karyawan dan hubungan karyawan dengan atasan tidak nampak nyata. Atasan yang tinggi jabatannya bisa dengan seenaknya mengeluarkan karyawan dengan alasan-alasan yang dibuat-buat atau masalah-masalah yang belum pernah dibicarakan sebelumnya. Tentu saja, supaya sesuai dengan prosedur yang berlaku, Departemen Industrial Relation menjadi sebuah wahana yang bisa mewujudkan penyingkiran tersebut. Industrial Relation tidak melakukan investigasi bahkan mediasi, hanya menyampaikan apa yang diinginkan oleh perusahaan, yang dalam hal ini sebagai kedok atas keinginan atasan kedua eks karyawan tersebut. Industrial Relation hanya merupakan sekumpulan tukang pos yang paham mengenai pasal-pasal pemberian sangsi dan pemecatan sehingga menjadi sebuah alat yang ampuh untuk membasmi kekritisan dan kreativitas karyawan yang mengganggu stabilitas atau kenyaman seseorang, yang tentu saja berada dalam posisi atau jabatan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, sebuah kesalahan bisa menjadi benar-benar salah dan musibah bagi karyawan yang tidak mempunyai kuasa untuk membela dirinya.
Adanya konflik antar karyawan seharusnya bisa diselesaikan secara internal, apalagi yang sifatnya personal dan di luar jam kerja. Peraturan Perusahaan hanya berlaku di perusahaan saja. Apakah sudah merupakan solusi yang tepat, ketika sekumpulan karyawan sedang menikmati kopi di luar jam kerja dan menjelek-jelekkan atasannya, kemudian atasan mengetahui hal tersebut dan memecat mereka. Saya rasa atasan tersebut yang harus dipecat. Seorang pemimpin dikatakan gagal apabila tidak bisa mengayomi anak buahnya.
mudah2an